Hotel Bersejarah Sebagai Aset Komersial

Definisi Aset

Aset berasal dari istillah asset (Bahasa inggris) yang dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan istilah “kekayaan”

Asset berdasarkan perpektif ekonomi daiartikan sebagai berikut: asset baik oleh individu, perusahaan, maupun dimiliki pemerintah yang dapat dinilai secara finansial. Kekayaan yang biasa dimiliki oleh individu misal rumah, tanah, kendaraan, dan sebagainya. Aset milik perusahaan seperti bangunan kantor, lahan perusahaan, mesin dasn peralatan pabrik, perlengkapan pabrik beserta property lainya. 


Aset menurut sudut pandang ekonomi adalah barang (thing) atau sesuatu barang (anything) dimiliki oleh seseorang, sebuah organisasi baik swasta maupun pemerintah yang memiliki:
1.Nilai ekonomi (economic value)
2.Nilai komersial (commercial value)
3.Nilai tukar (exchange value)

Asset berdasarkan perspektif akuntansi, aset adalah kekayaan yang mencakup:


  1. Kekayaan lancar ( uang kas dan kekayaan lancar lainnya)
  2. Aset jangka panjang atau aset tetap (long - term assets) misal real estate, pabrik, peralatan dan perlengkapan)
  3. Prepaid and deffered assets (expenditures for future costs) misal asuransi, hak sewa, dan bunga
  4. Harta tak berwujud (intangible assets) seperti hak merk (trademarks), hak paten, hak cipta (copyrights), dan nama baik (goodwill).

Menurut George R. TerryManajemen adalah proses perencanaa, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan, mber dayaorganisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 

Manajemen aset adalah ilmu dan seni untuk memandu pengelolaan kekayaan yang mencakup proses  merencanakan kebutuhan aset, mendapatkan, menginventarisasi, melakukan legal audit, menilai, mengoperasikan, memelihara, membaharukan atau menghapuskan, hingga mengalihkan aset secara efektif dan efisien agar asset bernilai tinggi.(Sugiama, 2017)

Tujuan
Secara umum untuk pengambilan keputusan yang tepat agar aset yang dikelola berfungsi secara efektif, efisien dan bernilai tinggi.

Fungsi Manajemen Aset

Fungsi manajemen aset menurut (Sugiama,2017) : 
       1. Merencanakan kebutuhan asset
       2. Mengadakan asset
       3. Menginventarisasi asset
       4. Mengaudit & melengkapi aspek legal asset
       5. Menilai asset
       6. Mengoprasikan asset
       7. Memelihara asset
       8. Menghapuskan asset
       9. Mengalihkan atau memusnahkan asset

Jenis Aset
Keragaman asset dapat dikelompokkan menurut beberapa dasar.
Menurut bentuknya , asset dapat dibagi kedalam dua bentuk:
I. Aset berwujud atau tangible asset adalah kekayaan yang dapat secara fisik dengan menggunakan panca indera. Contoh asset berwujud antar lain berupa:
· Tanah atau lahan

· Bangunan

· Infrastuktur seperti jalan raya , jembata, irigasi, waduk,bendungan

· Peralatan dan perlengkapan pabrik atau plant and machinery


· Peralatan dan perlengkapan kantor misal mebel atau furniture

· Sumber daya alam seperti bahan tambang, hutan/tanaman , air, dan sumberdaya alam lainnya.

II. Aset yang tidak berwujud atau intangible assets adalah kekayaan yang manifestasinya tidak berwujud secara fisik yakni tidak dapat disentuh, dilihat, atau tidak bisa diukur secara fisik, namun dapat diidentifikasi sebagai kekayaan secara terpisah, dan kekayaan ini meberikan manfaat  serta memiliki nilai tertentu secara ekonomi sebagai hasil dari proses usaha atau melalui waktu. Aset ini antara lain berupa:
· Hak paten missal untuk formulasi produk

· Hak cipta atau copyright atas sebuah karya

· Nama baik sebuah organisasi/perusahaan atau Goodwill

· Hak merek dagang

·Hak atas usaha waralaba atau frenchise


Menurut tujuan penggunaan dan pemanfaatan, asset dapat dibagi kedalam dua bentuk:

1. Aset  untuk tujuan komersial
Misal aset yang dimiliki perusahaan guna mencari laba. Perusahaan BUMN dan swasta menyediakan asetnya ditujukan untuk mendukung seluruh operasi perusahaan agar mencapai laba maksimum. Seluruh lahan, bangunan berikut peralatandan perlengkapan yang dimilikinya diorientasikan untuk kepentingan bisnis/komersial.

hotel merupakan contoh  aset komersial yang sebagai penyedia sarana tempat tinggal sementara (akomodasi) bagi umum yaitu untuk orang – orang dengan berbagai ragam tujuan, maksud serta keperluan ke daerah dimana hotel berdomisili. Hotel merupakan usaha jasa pelayanan dengan menyediakan berbagai fasilitas yang dapat dipergunakan oleh tamunya. Hotel dapat menunjang kegiatan seseorang dalam melakukan perjalanan bisnis, wisata dalam mengunjungi daerah atau tujuan wisata dan membutuhkan tempat untuk menginap,makan, dan minum serta hiburan. Seringkali disediakan sarana penunjang seperti fasilitas olahraga, bisnis center, kolam renang, berbagai atraksi lainnya.



Hotel Savoy Homman

sumber : (nadhirah,2017)


Hotel Savoy Homann adalah hotel bintang empat yang berada di Jl. Asia-Afrika (dahulu jalan raya pos) No. 112, Cikawao, Lengkong, Bandung, Jawa barat, Indonesia. Berawal dari Hotel Homann, yang dibangun pada tahun 1871. Hotel ini milik keluarga Homann yang berasal dari jerman, yang dikenal akan sajian rijsttafel buatan Ibu Homann yang lezat dan burung beo sebagai menyambut tamu yang datang. Lalu pada tahun 1880 hotel ini dibangun deangn setengah tembok setengah kayu. Bangunan yang sekarang dirancang  oleh Albert Aalbers dengan desain gelombang samudera bergaya art deco pada tahun 1939. Pada tahun 1940 ditambahkan kata “ savoy”dan tetap demikian hingga tahun 1980-an. Tapi, setelah kemerdekaan indonesia, hotel ini diambil alih oleh oleh grup hotel Bidakara, sehingga namanya bertambah menjadi Savoy Homann Bidakara Hotel.





sumber : (nadhirah,2017)


Hotel ini pernah disinggahi oleh beberapa orang populer seperti Raja serta Ratu Thailand (akhir th. 1890), Charlie Chaplin serta Mary Pickford (th. 1927), Perdana menteri India PJ Nehru serta Presiden Mesir Gamal Abdul Naseer (th. 1955), Istri bangsawan dari Westminster, Inggris dsb. Charlie Chaplin bahkan juga terdaftar pernah bertandang kian lebih satu kali. Kamar-kamar yang pernah dihuni oleh orang – orang tersebut  ditetapkan sebagai kamar paling mewah di hotel ini dan diberi label Presidential Suite Room. Pengunjung yang ingin menginap di kamar-kamar tersebut pun harus merogoh uang yang tidak sedikit, yakni sekitar Rp 4 juta per malamnya.
sumber : (nadhirah,2017)

Kini, Savoy Homann masuk dalam daftar bangunan bersejarah di Bandung. Status cagar budaya membuat hotel ini masih mempertahankan sebagian besar desain asli bangunannya. Di antaranya, terdapat sebuah gedung lama di pekarangan belakang hotel yang sekarang berfungsi sebagai kantor administrasi.









sumber : (nadhirah,2017)

sumber : youtube
Hotel Prama Grand Preanger



sumber : (nadhirah,2017)

Prama Grand Preanger (dahulu Grand Hotel Preanger) adalah hotel bintang 5 terletak di pusat kota Bandung adalah salah satu hotel besar dan tertua di Bandung tepatnya di Jalan Asia Afrika 81, Bandung. Berawal dari sebuah toko yang sering dijadikan tempat menginap oleh para priangan planters (pemilik perkebunan di Priangan ) ketika berlibur ke bandung pada tahun 1884 toko ini berupa took biasa yang menyediakan kebutuhan sehari-hari, bernama toko Thiem, lalu toko itu pun bankrupt. Sehingga pada tahun 1897 oleh seorang Belanda bernama W.H.C. Van Deeterkom toko itu diubah menjadi sebuah hotel dan diberi nama Hotel Preanger Kemudian pada tahun 1920 berubah menjadi Grand Hotel Preanger .
sumber : (nadhirah,2017)

Hotel ini mengusung gaya arsitektur  Indische Empire, pada tahun 1929 oleh Prof. Charles Prosper Wolff Schoemaker dibantu oleh mantan muridnya, Ir.Soekarno (mantan Presiden RI pertama) dilakukan renovasi ulang . Hotel ini mengalami banyak pergantian pengelola, antara lain oleh N.V. Saut, C.V. Haruman, P.D. Kertawisata dan akhirnya pada tahun 1987 hingga kini dikelola oleh PT.Aerowisata. Kemudian pada tahun 2014, hotel ini berganti nama menjadi Prama Grand Preanger. Pada tahun 1988, Grand Hotel Preanger menambah kapasitas jumlah kamar dan fasilitas hotel dengan bangunan tower setinggi 10 lantai yang kemudian dilanjutkan dengan renovasi pada tahun 2010 – 2013. Meskipun ada pengembangan dan renovasi, bangunan bersejarah tetap dipertahankan dan ornamen art deco pun diaplikasikan pada interior baru untuk mempertahankan ciri khas Grand Hotel Preanger sebagai Heritage Art Deco Building.
sumber : (nadhirah,2017)

Pada tahun 1955, kota Bandung dipilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika, dan Grand Hotel Preanger dipercaya sebagai salah satu hotel tempat menginap tamu VIP dan beberapa kepala negara. Banyak tamu-tamu penting yang pernah menginap di Grand Hotel Preanger diantaranya yang sangat berkesan adalah Charlie Chaplin (bintang film Amerika Serikat), Amelia Earhart, (pelopor penerbangan dunia Amerika Serikat). Selain itu Gamal Abdul Nasser (Kepala Negara Mesir) dan lain sebagainya.
sumber : (nadhirah,2017)



Hingga saat ini hotel  ini memiliki 187 kamar yang sangat nyaman dan dengan fasilitas yang memadai seperti restaurant, bar, ballroom, Jacuzzi, gym,kolam renang,dll. Ada juga museum preanger untuk mempelajari lebih lanjut tentang sejarah Prama Grand Preanger Bandung, dari tokoh-tokoh penting yang pernah tinggal di hotel hingga arsitek yang merenovasi gedungnya.




sumber : (nadhirah,2017)


2.      Aset untuk tujuan non komersial

Seperti aset pemerintahan untuk pelayanan publik. Pemerintah menyediakan jalan, jembatan, irigasi, rumah sakit, sekolah, dan lain- lainditujukan untuk memberikan pelayanan pada masyarakat. Seluruh aset tersebut tidak ditujukan untuk mencari laba, namun untuk meningktakan kesejahteraan masyarakat.


SIKLUS PERENCANAAN ASSET
 
sumber : (nadhirah,2017)


Penjelasan siklus asset:
  1. Perencanaan kebutuhan asset : Rangkaian kegiatan untuk menentukan tujuan yang harus dicapai, memformulasikan strategi,menentukan dan memperhitungkan berbagai faktor yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan, dan menerapkan semua langkah untuk memperoleh aset yang diperlukan
  2. Pengadaan Aset : serangkaian kegiatan untuk memperoleh atau mendapatkan asset barang/ jasa baik dilaksanakan sendiri secara langsung oleh pihak internal maupun oleh pihak eksternal sebagai mitra atau pemasok/penyedia asset bersangkutan. 
  3. Inventarisasi Aset : serangkaian kegiatan melakukan pendataan, pencatatan, pelaporan hasil pendataan asset,dan mendokumentasikannya baik asset berwujud maupun asset tidak berwujud pada suatu waktu tertentu.
  4. Aspek Legal Aset : pemeriksaan (audit) untuk mendapat gambaran jelas dan menyeluruh terutama mengenai status kepemilikan, sistem dan prosedur penguasaan (penggunaan dan pemanfaatan), pengalihan asset, mengidentifikasi kemungkinan terjadi berbagai permasalahan hukum, serta mencari solusi atas masalah hukum tersebut.
   5. Penilaian Aset : Proses kegiatan penilai dalam memberikan suatu estimasi dan pendapat atas  nilai ekonomis suatu property, baik harta berwujud (tangible assets) maupun harta tak berwujud (intangible assets) berdasarkan hasil analisis terhadap fakta-fakta yang objektif dan relevan dengan menggunakan metode dan prinsip penilaian yang berlaku.
  6. Pengoprasian Aset : Menggunakan dan memanfaatkan asset yang sudah ada dengan dimanfaatkan secara optimal. Pemeliharaan asset :sebuah sistem yang mencakup kombinasi dari sekumpulan aktivitas yang dilengkapi oleh beragam sumberdaya untuk menjamin agar aset bersangkutan dapat berfungsi sebagaimana diharapkan atau sekumpulan aktivitas yang diorganisasikan untuk menjamin agar aset dapat dioprasikan dalam kondisi terbaik dengan biaya terendah.
  7. Pemabaharuan / rejuvenasi : membangun kembali aset agar memiiki fungsi kembali sebagaimana semula, bahkan mempertinggi funsi dari aset tersebut.
  8. Penghapusan Aset : penghapusan asset yang tidak memungkinkan lagi diperbaharui untuk digunakan dengan pertimbangan penilian asset bisa dengan 2 cara yaitu:
·  Pemusnahan Aset :  penghapusan asset karena sudah tidak dapat  dimanfaatkan kembali dengan pertimbangan ekonomi atau fungsinya. 

·   Pengalihan Aset : pengalihan kepemilikan aset dari suatu pihak kepada pihak lain sebagai tindak lanjut dari penghapusan dengan cara menjual aset, mempertukarkan aset, menghibahkannya, atau sebagai penyaertaan modal kepada pihak lain.


Sumber : 
Sugiama, A Gima (2013), Manajemen Aset Pariwisata : Pelayanan Berkualitas Agar Wisatawan Puas dan Loyal, Bandung, Guardaya Intimarta, Bandung






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penilaian Aset